Ngeri Tahanan Baru Tewas Dikeroyok Tahanan Rutan Depok gegara Tak Sopan

 

Jakarta - Tersangka kasus narkoba inisial RA (26) tewas usai dikeroyok sesama tahanan di Rutan Kelas I Depok, Jawa Barat. Korban dikeroyok diduga karena berperilaku tidak sopan.
"Diduga dikeroyok. Iya (sesama tahanan)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan RA diduga dikeroyok oleh sesama tahanan kepada wartawan, Sabtu (31/8/2024).

Ade menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi, RA diduga tidak sopan di ruang tahanan. Hal itu kemudian memicu pelaku menganiaya korban.

"Selama proses tersebut, korban menunjukkan perilaku tidak sopan, sehingga para pelaku melakukan penganiayaan dan/atau pengeroyokan terhadap korban," jelas Ade Ary.

Diduga Dikeroyok 6 Orang
Ade pun menyebut telah mengamankan enam pelaku yang diduga melakukan penganiayaan dam pengeroyokan terhadap korban hingga tewas. Dia mengungkap enam pelaku terlibat langsung dalam proses pengeroyokan.

"Hasil pemeriksaan para saksi bahwa yang diduga melakukan penganiayaan dan/atau pengeroyokan terhadap korban, I peran memukul badan dan kaki korban, T peran memukul korban dengan menggunakan kursi, S peran memukul korban dengan menggunakan kabel, L peran memukul korban dengan menggunakan kabel, A peran menendang korban, dan Y peran menendang korban," ucapnya.

Kronologi Tahanan Tewas
RA merupakan tersangka kasus narkoba Polda Metro Jaya yang telah dilimpahkan ke kejaksaan. RA dititipkan ke Rutan Kelas I Depok setelah proses serah terima yang dilakukan Polda Metro Jaya kepada pihak Kejaksaan Negeri Depok. Dia dilimpahkan ke Kejaksaan pada Kamis (29/8).

"Pada hari Kamis, 29 Agustus 2024, sekira jam 14.00 WIB, telah dilaksanakan penyerahan Tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Negeri Depok oleh penyidik narkoba Polda Metro Jaya," ujar Ade Ary Syam.

"Selanjutnya, sekira pukul 15.30 WIB dari Kejaksaan mengirimkan korban untuk dititipkan ke Rutan Cilodong. Selanjutnya, sekira pukul 16.00 WIB, korban diterima oleh pihak Rutan Cilodong," sambung Ade.

Korban kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan hingga cukur rambut. Di lokasi inilah korban diduga dikeroyok.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi bahwa sekitar pukul 17.00 WIB korban melakukan registrasi, pemeriksaan kesehatan, dan cukur rambut (botak). Selama proses tersebut, korban menunjukkan perilaku tidak sopan sehingga para pelaku melakukan penganiayaan dan/atau pengeroyokan terhadap korban," katanya.

Ade menjelaskan, pada pukul 18.30 WIB, pihak Rutan menghubungi keluarga korban bahwa korban mengalami sakit. Namun Ade mengatakan keluarga korban yang mendatangi Rutan tidak bertemu dengan korban.

"Sesampainya di Rutan, keluarga korban diberi penjelasan bahwa korban mengalami sakit perut dan penurunan kesadaran. Akan tetapi keluarga korban tidak bertemu dengan korban," terang Ade.

"Kemudian oleh petugas Rutan, korban dibawa ke RS Primaya Cilodong. Selanjutnya sekira pukul 19.45 WIB dinyatakan meninggal dunia," tuturnya.

Korban Alami Luka Tusuk
Ade menyebut, setelah dinyatakan meninggal dunia, korban dibawa ke rumah duka. Saat itu, kata dia, keluarga mendapati beberapa bagian tubuh korban mengalami luka dan lebam. Keluarga lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Depok.

"Pihak keluarga mendapati beberapa bagian tubuh korban mengalami luka lebam, luka tusuk di bagian dada, perut sebelah kanan dan punggung sebelah kiri," kata Ade Ary.

Jenazah Diautopsi
Polisi menyebut jenazah korban diautopsi. Hal ini untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Ada luka-luka memar, dan dilaporkan dari pihak nakes (tenaga kesehatan) kepada pihak Rutan bahwa ada yang sakit. Setelah itu dibawa ke rumah sakit, dan sampai di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia pada saat itu," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Sabtu (31/8).

Berdasarkan CCTV, kata Arya, terjadi pemukulan antara para tahanan ke korban. Korban dipukul dan ditendang.

"Kalau kita lihat dari CCTV, ada pemukulan di situ. Ada pemukulan, ya pukul, tendang," jelasnya.

Karutan Depok Akan Evaluasi
Kepala Rutan (Karutan) Depok Lamarta Surbakti mengungkapkan alasan tak bisa melerai pengeroyokan itu. Lamarta mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi.

"Kalau untuk melerai, kita kebetulan kan seperti tadi kan kita kekurangan petugas," kata Lamarta kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Sabtu (31/8).

Dia mengatakan saat kejadian, petugas juga tengah bergantian shift. "Kalau yang kedua, ini kan sudah sore, mungkin pada petugas kita juga sudah pada pulang, ganti shift," jelasnya.

Namun, ia menyebut akan mengevaluasi Rutan imbas kasus tersebut agar kejadian tak terulang.

"Sudah disampaikan juga tadi evaluasi kita untuk berbenahan di rutan itu seterusnya nanti. Supaya jangan ada terjadi kembali kekerasan di antara tahanan itu," tuturnya.

Sumber: detik

BREAKING NEWS !

Live Streaming Bahrain Vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026,ADTRR

Live Streaming Bahrain Vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026 ADTRR TONTON SEKARANG   LIVE STREAMER BAHRAIN VS INDONESIA Football ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Dalam Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel