Mundur dari Pilpres, Joe Biden Dukung Kamala Harris Jadi Penggantinya
Senin, 22 Juli 2024
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden petahana Joe Biden mendukung wakil presiden Kamala Harris sebagai calon presiden pengganti dirinya setelah dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari Pilpres AS 2024.
Biden mengatakan keputusannya untuk mendukung Kamala Harris setelah menunjuknya sebagai pasangannya dalam kontestasi pilpres sebelumnya. Dia pun mengajak pendukung Demokrat untuk mendukung Harris.
"Keputusan pertama saya sebagai calon partai pada tahun 2020 adalah memilih Kamala Harris sebagai wakil presiden saya. Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat," cuit Joe Biden lewat akun X (dulu Twitter) resminya, Minggu (21/7) waktu AS.
"Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan persetujuan penuh saya agar kamala menjadi calon partai kita tahun ini. Demokrat-inilah waktunya untuk bersatu dan mengalahkan Trump," lanjutnya.
Wakil Presiden AS Kamala Harris sempat disebut menjadi calon paling kuat sebagai pengganti Joe Biden dalam Pilpres AS 2024.
Berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada Selasa (16/7), elektabilitas Harris sebesar 44 persen, setara dengan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump. Dengan demikian, Harris memiliki kapabilitas untuk bersaing dengan Trump.
Sebelumnya, Joe Biden mengumumkan mengundurkan diri dari Pilpres AS 2024 pada Minggu (21/7) waktu AS. Ia mengatakan ini merupakan keputusan terbaik bagi Partai Demokrat selaku partai pengusungnya dan juga bagi negara.
"Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani sebagai presiden Anda. Meskipun niat saya adalah untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin demi kepentingan terbaik partai dan negara saya jika saya saya mundur dan hanya memenuhi tugas saya sebagai presiden selama sisa masa jabatan," demikian pernyataan Joe Biden.
Biden kemudian memastikan akan berbicara secara mendetail kepada publik tentang pengunduran dirinya pada minggu ini.
Keputusan Joe Biden untuk mundur dari Pilpres AS 2024 ini, seperti diberitakan Reuters pada Minggu (21/7), muncul setelah Partai Demokrat kehilangan kepercayaan terhadap kondisi mental dan kemampuannya untuk mengalahkan pesaingnya, Donald Trump.
Para petinggi Partai Demokrat cemas dan sempat berupaya membujuk Joe Biden untuk membatalkan rencananya mencalonkan diri lagi di pilpres tahun ini.
Desakan Demokrat kepada Biden ini datang menyusul performa politik sang presiden yang disebut semakin menurun selama masa kampanye, terutama pasca debat perdana dengan rivalnya, Donald Trump, pada 24 Juni lalu.
Penampilan Biden dalam debat itu membuat Partai Demokrat khawatir bahwa sang presiden mungkin tidak cukup sehat untuk menjalani masa jabatan kedua.
Elektabilitas Trump juga terus mengungguli Biden dalam sebagian besar jajak pendapat pemilu selama ini. Insiden penembakan Trump juga disebut semakin menguntungkan sang mantan presiden dalam pemilu kali ini.
Sumber: cnnindonesia